top of page

/performance

Terlibat produksi teater bersama Slamet Rahardjo, Nano Riantiarno, Putu Wijaya, Remy Sylado, Milan Sladek (Jerman), Robert Draffin (Australia) dan beberapa kelompok teater di Jakarta sebagai pemain, asisten sutradara, stage manager, asisten stage manager, penata make up, penata lampu, divisi kostum dan tiketing. Antara lain dalam lakon Para Topeng (Rudolf Puspa), Charlie (Slavomir Mrozek), Resting Place (David Campton), Zoom (Putu Wijaya). Sintren (Asep S. Martin, adaptasi novel Dianing Widya Yudhistira), Republik Togog (N. Riantiarno), Maaf.Maaf.Maaf (N. Riantiarno), Tanda Cinta (N. Riantiarno), Sampek Engtay 2005 (N. Riantiarno), Festival Topeng (Budi Ros), Kunjungan Cinta (Friedrich Durrenmatt, adaptasi N.Riantiarno), Kenapa Leonardo (Evald Flisar, alih bahasa Rangga R), Republik Petruk (N. Riantiarno), Nyanyian Angsa (Anton Chekov), Opera Kecoa (N. Riantiarno), Zoo Story (Edward Albee), Lear Asia (Rio Kishida), pentas pantomim Ich möchte im Ciliwung Wieder Schwimmen (Milan Sladek), Jalan Tamblong (Remy Sylado), Kisah 1001 Malam, dll.


Tahun 2009 – 2014 menekuni monolog baik karya sendiri maupun karya orang lain. Antara lain Mulut (Putu Wijaya), Hati Yang Meracau (Edgar Allan Poe) dan selebihnya naskah sendiri yaitu Mulut, Wanita versus Indonesia Ibarat Srikandi versus Dasamuka, Tumbal Dewi Cokek, Lesung Suara Tanpa Suara, Pahlawan Devisa Pahlawan Tersiksa. Salah satu monolog karyanya yaitu TUMBAL DEWI COKEK telah dipentaskan sebanyak 15 lokasi di Jawa, Bali, Kalimantan dan Sumatera baik di ruang publik (di atas danau, pelataran parkir, rel KA, ruang tamu, museum, halaman depan taman budaya, garden café, dll) maupun di gedung pertunjukan.

bottom of page